Inilah Strategi YN Saat Kendalikan 2.600 PSK

Posted by Mooneigzh On Selasa, 11 September 2012 0 komentar

SURABAYA- Dalam menjalani bisnis mucikari, YN (34), warga Dharma Husada, Surabaya, memang tergolong licin. Bahkan, aksinya ini sudah berjalan selama tiga tahun untuk mengendalikan PSK yang mencapai 2.600 orang nyaris tidak tercium oleh petugas.

Informasi yang dihimpun, dalam menjalankan bisnis esek-esek wanita yang akrab disapa Keyko ini menggunakan fasilitas Blackberry Messenger (BBM). Bahkan, YN juga berkomunikasi melalui handphone.

YN tidak pernah bertatap muka dengan pemesan PSK, dan juga tidak pernah bertemu dengan anak buahnya yang mencapai 2.600 orang.

Setiap transaksi, pemesan PSK berhubungan langsung dengan YN. Sebagai tanda jadi, pelanggan mentransfer uang sebesar 20 persen hingga 25 persen. Setelah uang tersebut masuk ke rekening YN, maka PSK yang dipesan langsung diarahkan ke tempat yang disepakati.

Sedangkan sisa pembayaran diberikan langsung kepada PSK setelah kencan selesai. Sementara tarif untuk sekali kencan dengan PSK ini antara Rp1,5 Juta hingga Rp2 Juta.

Data yang dihimpun di Polrestabes menyebut, setiap kota ada seorang perwakilan yang membawahi PSK-PSK. Di antaranya berada di Surabaya sebanyak 790 PSK, Malang sebanyak 50 PSK, Semarang sebanyak 400 orang, Banjar sebanyak 125 orang, dan Jakarta sebanyak 500 PSK.

"Para Subgermo ini mengirimkan foto ke YN dan selanjutnya dia yang menyeleksi calon PSK dan diteruskan kepada pelanggan yang memesan," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti di Mapolrestabes Surabaya, Senin (10/9/2012).

Seperti diberitakan sebelumnya, Unit Jatanum Subnit Vice Control (VC) Satreskrim Polrestabes Surabaya membongkar jaringan perdagangan manusia terbesar yang memiliki jaringan di beberapa kota besar di Indonesia.

Terungkapnya jaringan ini setelah Polisi melakukan Undercover Buy terhadap salah satu anak buah YN di Surabaya. Sementara YN dibekuk di rumahnya yang berada di kawasan Kuta, Bali.
Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar