7 Hutan - Hutan Indonesia yang Layak di Petualangi

Posted by Bratamoon On Jumat, 24 Oktober 2014 0 komentar
   Kamu suka berpetualangan di alam bebas ? Suka traveling ? Suka berbaur dengan alam ? nah...kayaknya kamu cocok neh mengunjungi beberapa hutan-hutan Indonesia.simak beberapa hutan di Indonesia yang seru di petualangi.

1.Hutan Kayan Mentarang

Foto: wwf.or.id (c) Dominique Wirtz
   Menurut Indonesia.Travel, Taman Nasional Kayan Mentarang adalah hutan primer dan sekunder terbesar, yang meliputi wilayah seluas 1.360.500 hektar. Taman ini terletak di Bulungan, Kalimantan Timur, Indonesia, dengan cuaca lembab dan suhu sekitar 16 ° C – 30 ° C. Taman Nasional ini memiliki ketiggian 200 – 2258 meter di atas permukaan laut dan memiliki sekitar 3.100 mm curah hujan per tahun.
  Karena lokasi geografis, taman nasional ini diberkati dengan berbagai keanekaragaman hayati, mulai dari daerah dataran hutan hujan tropis sampai di daerah pegunungan, yang menjadi kepompong untuk berbagai jenis tumbuhan dan hewan langka.

Beberapa tumbuhan yang dapat ditemui di hutan ini:
• Pulai (Alstonia scholaris)
• Jelutung (Dyera costulata)
• Ramin (Gonystylus bancanus)
• Agathis (Agathis borneensis)
• Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)
• Rengas (Gluta walichii)
• Gaharu (Aquilaria malacensis)
• Aren (Arenga pinnata)
• Berbagai macam anggrek
• Palem hutan
• Kantong semar

Menariknya, masih banyak tumbuhan yang belum teridentifikasi, dan dianggap baru di Indonesia. terdapat 100 spesies mamalia (15 jenis diantaranya endemik), 8 jenis primata, lebih dari 310 jenis burung, dan 28 jenis diantaranya adalah endemik Kalimantan dan telah didaftarkan oleh ICBP (Komite Internasional untuk perlindungan burung) karena merupakan spesies yang terancam punah.

Beberapa hewan yang hampir punah:
• Macan dahan (Neofelis nebulosa)
• Beruang madu (Helarctos malaynus euryspilus)
• Lutung dahi putih (Presbytis frontata frontata)
• Banteng (Bos javanicus lowi)

Ada sekitar 20.000 – 25.000 orang suku Dayak, yaitu Dayak Kenyah, Punan, Lun Daye, dan Lun Bawang, tinggal di sekitar taman nasional ini. Mereka hidup berdampingan dengan lingkungannya dalam referensi pengetahuan lokal dan kesederhanaan. Keunikan itu terlihat dalam cara mereka melestarikan keanekaragaman alam. Banyak jenis warisan arkeologi seperti tempat pemakaman dan peralatan batu kuno dapat ditemukan di Taman Nasional ini. Diperkirakan bahwa Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan salah satu situs arkeologi utama di Kalimantan.

2.Hutan Halimun Salak
Foto: greenindonesia.org
   Menurut halimunsalak.org, Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan kawasan hutan hujan pegunungan yang tersisa dan terluas di Jawa Barat. Kawasan ini merupakan ekosistem hutan alam yang memiliki sumber plasma nutfah dan keanekaragaman tumbuhan dan satwa. Jenis pohon penting yang ada diantaranya adalah rasamala (Altingia exselsa) dan di kawasan ini masih dapat dijumpai primata langka dilindungi yaitu owa dan surili.
   Hutan ini telah menjadi salah satu lokasi populer untuk trekking, seperti pengalaman seorang wisatawan yang dituangkan dalam blognya, tarakaisme. “Kegiatan hari ini, kami akan treking menyusuri hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Sebenarnya kami berharap bisa naik ke Canopy Trail, Jembatan gantung sepanjang 100 m dengan ketinggian 20-25 m. Di atas pasti pemandangannya lebih amazing. Sayang sekali Canopy Trail ditutup Karena alasan keamanan. Canopy Trail yang dibangun tahun 1998 merupakan bantuan pemerintah Jepang untuk keperluan penelitian itu menjadi terlantar…
   Baiklah perjalanan diteruskan, melintasi tanah gembur, pohon pohon tinggi besar, menyeberang sungai, bertemu sumber mata air pegunungan yang segar, diselingi suara-suara burung dan suara air di sungai dibawah sana. Hutan ini begitu subur dan lebat. Anak-anak yang berjalan di depan kemudian beruntung mereka sempat melihat penampakan beberapa owa (atau lutung?) satu diantaranya mengendong bayi owa.

3.Hutan Wasur

Gambar: yukpegi.com
   Seperti diulas oleh jeratpapua.org, Taman Nasional Wasur di Merauke merupakan bagian dari lahan basah terbesar di Papua dan masih alami. Biodiversitasnya membuat taman nasional ini dijuluki sebagai “Serengeti Papua”. Merauke merupakan destinasi yang cukup spesial bagi pelancong. Bukan karena destinasi lain di Indonesia tidak spesial, tetapi Merauke merupakan tujuan impian orang dari Sabang sampai Jayapura.
   Banyak danau kecil di TN Wasur. Sekitar 70 persen dari luas kawasan taman nasional berupa vegetasi savana, sedang lainnya berupa vegetasi hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan TN ini antara lain api-api (Avicennia sp.), tancang (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia sp.), dan kayu putih (Melaleuca sp.).
   Jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon (Dendrolagus spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir (Casuarius casuarius sclateri), dara mahkota/mambruk (Goura cristata), cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih raja (Cicinnurus regius rex), cendrawasih merah (Paradisea rubra), buaya air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (C. porosus).
   Lahan basah di taman nasional ini merupakan ekosistem yang paling produktif dalam menyediakan bahan pakan dan perlindungan bagi kehidupan berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Berbagai jenis satwa seperti burung migran, walabi dan kasuari sering datang dan menghuni Danau     Rawa Biru. Oleh karena itu, Danau Rawa Biru disebut “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa. Lokasi ini sangat cocok untuk mengamati atraksi satwa yang menarik dan menakjubkan.

4.Hutan Betung Kerihun 

Gambar: gallery-kapuashulu.org
   Menurut gallery-kapuashulu.org, keanekaragaman ekosisten di kawasan ini sangat tinggi dan keadaan vegetasi hutannya masih baik dan relatif utuh. Ada 8 jenis ekosistem hutan di sini, meliputi Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah (Lowland Dipterocarp Forest), Hutan Aluvial (Aluvial Forest), Hutan Rawa (Swamp Forest), Hutan Sekunder Tua (Old Secondary Forest), Hutan Dipterocarpaceae Bukit (Hill Dipterocarp Forest), Hutan Berkapur (Limestone Forest), Hutan Sub Gunung (Sub-Montane Forest) dan Hutan Gunung (Montane Forest).
   Di hutan ini juga terdapat berbagai ragam jenis fauna antara lain 48 jenis mamalia, disamping 18 jenis mamalia besar jenis Chiroptera (Kelelawar) dan 17 jenis binatang pengerat juga ditemukan. Terdapat juga 7 jenis primata yakni Orangutan (Pongo pygmaeus), Kelampiau (Hylobates muelleri), Hout (Fresbytis frontata), Kelasi (Presbytis rubicunda), Beruk (Macca nemestrina), Kera (Macca fascicularis), dan Tarsius (Tasrius bancanus). Selain itu terdapat pula jenis avifauna (burung) diantaranya burung Enggang Gading (Buceros vigil) dan Ruai (Argusianus argus) yang tergolong dalam jenis burung dilindungi oleh undang-undang.
   Keanekaragaman jenis herpetofauna (reptilia dan amfibia) di taman Nasional Betung Kerihun juga tinggi. Dari 1.500 spesimen yang berhasil dikumpulkan, 103 jenis dapat diidentifikasi dan terdiri atas 51 jenis amfibi, 26 jenis kadal, 2 jenis buaya, 3 jenis kura-kura air tawar dan 21 jenis ular. Sedangkan dari spesimen ikan yang diambil dari 123 stasiun di 36 sungai besar dan kecil, terdapat 14 jenis diantaranya adalah endemik borneo. Selain itu keanekaragaman jenis serangga tidak kurang dari 170 jenis yang sudah diidentifikasi.


>>> Baca selengkapnya 7 Hutan Indonesia yang harus di

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar